ABSTRAK
Asam urat merupakan produk akhir dari degradasi purin pada manusia. Asam urat merupakan asam lemah dengan kelarutan yang rendah pula. Kadar asam urat darah dikatakan normal jika tidak melebihi 7,0 mg/dl untuk laki-laki dan tidak melebihi 6,0 mg/dl untuk perempuan. Keadaan di mana terjadi peningkatan kadar asam urat darah di atas normal disebut hiperurisemia. Hiperurisemia dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti arhtritis gout, nefrolitiasis, nefropati urat, dan meningkatkan risiko sindrom koroner akut. Risiko terjadinya hiperurisemia dapat meningkat karena adanya beberapa faktor risiko, salah satunya adalah peningkatan Indeks Massa Tubuh (IMT). Peningkatan Indeks Massa Tubuh (IMT) berkaitan dengan peningkatan produksi asam urat dan penurunan sekresi asam urat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui korelasi Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kadar asam urat di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Dustira Cimahi. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pengamatan potong lintang, dengan jumlah sampel 80 pasien yang terdiagnosis hiperurisemia di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Dustira Cimahi yang diambil dengan metode consecutive sampling. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan uji korelasi Sperman. Kadar asam urat subjek penelitian memiliki rerata 6,9 mg/dL dengan nilai median 6,7 mg/dL dan rentang 4,1 – 12,1 mg/dL. Berdasarkan hasil uji korelasi Spearman didapatkan korelasi yang signifikan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kadar asam urat (p < 0,001) dengan kekuatan korelasi sedang/cukup kuat (r=0,606).

Kata kunci: Indeks Massa Tubuh (IMT), Kadar asam urat, Hiperurisemia