Abstrak

Kecelakaan lalu lintas masih menjadi penyebab utama terjadinya cedera kepala. Terdapat 10 juta kejadian cedera kepala didunia setiap tahunnya, 30% diantaranya adalah epidural hematoma (EDH). EDH merupakan akumulasi darah diantara bagian dalam tengkorak dan duramater akibat perdarahan dari pembuluh darah ekstraserebral dengan angka mortalitas yang cukup tinggi. Namun demikian, penanganan awal yang cepat dan tepat termasuk penilaian awal tingkat kesadaran pasien menggunakan Glasgow Coma Scale (GCS), resusitasi serta pemeriksaan Computed Tomography (CT) scan kepala untuk mengetahui letak dan volume perdarahan, dapat menurunkan tingkat mortalitas pada pasien EDH. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan GCS dengan volume perdarahan, menggunakan metode penelitian analitik cross sectional. Data diambil secara retrospektif menggunakan data sekunder dari rekam medis pasien EDH di Rumah Sakit Hasan Sadikin periode bulan Januari-Desember 2015. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kemudian dilakukan analisis bivariabel dengan Spearman Correlation Test. Selama periode penelitian didapatkan 75 kasus yang memenuhi kriteria penelitian, dengan perbandingan laki-laki dan perempuan, 2,6:1, dimana 41,3% diantaranya berada pada kelompok usia 15-19 tahun. Lokasi perdarahan yang paling sering adalah pada daerah temporoparietal (36%), dengan rata-rata volume perdarahan 40,47 cc ± 28,97cc dan 88% diantaranya memiliki skor GCS 9-15. Hasil penelitian menunjukan, terdapat hubungan negatif bermakna antara GCS dengan volume perdarahan (p < 0,001, CI 95%) dengan kekuatan hubungan 0,68 yang menunjukan kekuatan hubungan sangat kuat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa skor GCS dapat menjadi prediktor awal untuk menilai volume perdarahan sebelum dilakukan pemeriksaan CT scan.

Kata kunci: Computed Tomography (CT) scan, Epidural Hematoma (EDH),Glasgow Coma Scale (GCS), Volume Perdarahan