ABSTRAKSI
PT. Syaamil Madina Creation bergerak dibidang produksi jaket Qur’an baik pesanan tipe customize maupun regular. PT. SMC membuat produk sesuai pesanan yang masuk, dan akan dikirimkan sesuai due date yang telah disetujui. Konsumen PT. SMC
memesan sebanyak 4965 pcs dengan due date pada tanggal 15 Mei 2020. PT. SMC hanya bisa mengirimkan sebanyak 4930 pcs sehingga terdapat 35 pcs yang tidak terkirim tepat waktu dan akan dikirim pada periode pengiriman dibulan berikutnya.
Kapasitas produksi sudah di atas rata-rata permintaan yaitu 25.550 unit/bulan (rata-rata permintaan sebanyak 25.524 unit/bulan). Pada departemen QC hanya terdapat 1 orang karyawan, kapasitas sebanyak 11.860 unit/bulan (masih kurang sebanyak 13.382 unit) sehingga terjadi penumpukan pekerjaan yang mengakibatkan keterlambatan. Perusahaan menangani masalah ini dengan melakukan penugasan sementara pada karyawan yang sedang kosong di unit kerja yang lainnya. Hasilnya adalah perusahaan mampu meningkatkan hasil pemeriksaan menjadi 16.172 unit/ bulan (masih kurang sebanyak 9.352 unit). Meskipun penerapan solusi ini memang terbukti dapat meningkatkan output pemeriksaan, namun disisi lain mengakibatkan beberapa kondisi yang kurang produktif yaitu menghambat output pada departemen lain dan juga hasil pemeriksaan memiliki potensi tidak sesuai dengan standar kualitas karena dikerjakan oleh operator yang bukan pada bidangnya. Tujuan dilakukan penambahan tenaga kerja adalah agar output produk dari departemen QC yang akan dikirimkan dapat meningkan, sehingga tidak terjadi keterlambatan pengiriman produk. Perhitungan jumlah tenaga kerja dilakukan menggunakan metoda Work Load dan Work Force Analysis. Hasil waktu baku sebesar 40,13 detik, dan penambahan jumlah operator sebanyak 1 orang. Kapasitas yang dihasilkan oleh 2 orang operator meningkat, menjadi 28.707 pcs produk/bulan.

Kata Kunci : Work Load Analysis, Work Force Analysis, waktu baku, jumlah tenaga kerja