ABSTRAK

Daun sukun (Artocarpus altilis) di masyarakat dipercaya berkhasiat mengobati berbagai penyakit seperti ginjal, jantung, tekanan darah tinggi, penyakit hati, kencing manis, asma, sakit gigi, infeksi kulit, dan kanker. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek hepatoprotektor ekstrak etanol daun sukun terhadap fungsi hepar tikus galur wistar yang diinduksi karbon tetraklorida dengan parameter penetapan aktivitas kadar malondialdehyde (MDA) dan Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT). Penelitian ini menggunakan 30 ekor tikus putih jantan galur wistar yang dibagi ke dalam 5 kelompok. Aktivitas hepatoprotektor dilihat berdasarkan pemberian dosis ekstrak etanol daun sukun dengan dosis (125 mg/kgBB, 250 mg/kgBB, dan 500 mg/kgBB) secara peroral yang diberikan selama 7 hari. Pada hari ke-8, semua kelompok selain kontrol negatif diinduksi dengan karbon tetraklorida dengan dosis 1 ml/kgBB secara intra peritoneal. Data kadar MDA dianalisis menggunakan Kruskal-Wallis dan dilanjutkan dengan Mann-Whitney, sedangkan kadar SGPT dianalisis menggunakan uji One-Way ANOVA dan dilanjutkan dengan Bonferroni test. Hasil penelitian menunjukkan semua kelompok perlakuan memiliki kadar MDA dan SGPT lebih rendah jika dibandingkan dengan kontrol positif dengan nilai (p < 0,05). Pemberian ekstrak etanol daun sukun dengan dosis 250 mg/kgBB dan 500 mg/kgBB selama tujuh hari berturut-turut sebelum induksi karbon tetraklorida dengan dosis 1 ml/kgBB mempunyai kekuatan yang sama dalam menurunkan kadar MDA tikus putih jantan galur wistar, dosis 500 mg/kgBB dapat menurunkan paling besar rerata kadar SGPT. Dapat isimpulkan bahwa ekstrak etanol daun sukun memiliki pengaruh terhadap penurunan kadar MDA dan kadar SGPT darah tikus yang diinduksi karbon tetraklorida. Hal ini terjadi karena daun sukun memiliki senyawa flavonoid yang tinggi yang bertindak sebagai radikal- scavenging antioxidant yang menangkap radikal bebas sebelum radikal bebas menyerang lipid.

Kata kunci: daun sukun, hepatoprotektor, karbon tetraklorida, MDA, SGPT.