abstrak
Penelitian ini menggambarkan pasien perlemakan hati nonalkoholik berdasarkan usia, jenis kelamin, gejala klinis, faktor penyerta, pemeriksaan penunjang, dan terapi. Perlemakan hati nonalkoholik merupakan penyakit hati kronik dengan kondisi organ hati diinvasi oleh lemak pada orang yang tidak mengonsumsi alkohol. Gejala klinis yang tidak dirasakan hingga dirasakan oleh pasien berupa malaise dan rasa mengganjal diperut kanan atas. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk mendiagnosis, yaitu pemeriksaan SGPT dan SGOT, USG, dan biopsi hati. Terapi yang diberikan kepada pasien perlemakan hati nonalkoholik, yaitu dengan mengobati gangguan metabolik seperti obesitas, DM, dan dislipidemia. Penelitian ini merupakan studi deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pasien perlemakan hati nonalkoholik di Bagian Gastro Hepatoenterologi RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung periode Januari 2011–Desember 2015. Data inklusi didapatkan sebanyak 62 data. Hasil penelitian ini memperlihatkan wanita (58,06%) lebih banyak daripada pria (41,94%), terbanyak pada usia 48 tahun, faktor penyerta terbanyak, yaitu obesitas (48,39%) dan dislipidemia (48,39%), gejala klinis terbanyak, yaitu malaise sebesar 40,32%, 64,52% pasien memiliki kadar SGPT tinggi dan 62,90% memiliki kadar SGOT tinggi, dan 82,14% pasien dilakukan pemeriksaan USG, serta sebesar 77,42% pasien diberikan terapi dietetika dan medikamentosa sesuai dengan faktor penyerta yang dimilikinya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lebih banyak terjadi pada wanita, dengan usia terbanyak 48 tahun, obesitas dan dislipidemia menjadi faktor penyerta terbanyak, dapat ditegakkan dengan pemeriksaan laboratorium yang menunjukan SGOT dan SGPT tinggi ataupun normal dan pemeriksaan USG, dan dengan pemberian dietetika dan medikamentosa dapat memberikan perbaikan.

Kata kunci: perlemakan hati nonalkoholik, obesitas, diabetes melitus, dislipidemia