ABSTRAK

Financial Distress adalah kondisi yang menggambarkan keadaan sebuah perusahaan yang sedang mengalami kesulitan keuangan. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur sub sektor tekstil dan garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014-2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dan metode asosiatif. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Unit analisis dalam penelitian ini adalah 54 laporan keuangan dari 9 perusahaan pada periode 2014-2019. Financial Distress diukur menggunakan net operating income (laba bersih operasi). Arus kas operasi diukur dengan jumlah arus kas operasi ÷ kewajiban lancar, dan likuiditas diukur dengan current ratio (aktiva lancar ÷ utang lancar). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa arus kas operasi dan likuiditas secara parsial dan secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap financial distress.

Kata kunci: financial distress, arus kas operasi, likuiditas