ABSTRAK
Hiperurisemia merupakan peningkatan kadar asam urat darah di atas kadar normal. Hiperurisemia dapat diobati dengan obat tradisonal/kimiawi, salah satu obat tradisional yang dapat digunakan untuk mencegah hiperurisemia adalah daun seledri. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui dosis ekstrak daun seledri yang mendekati efektifitas allopurinol dalam menurunkan hiperurisemia. Metode penelitian ini adalah laboratorium eksperimental pre and post test dengan menggunakan 30 ekor mencit jantan galur swiss webster dengan usia 2–3 bulan dan berat badan 20–30 gram. Mencit diinduksi dengan hati ayam 0,5 ml/20gBB selama 7 hari agar mengalami hiperurisemia. Mencit dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu kontrol negatif, kontrol positif, kontrol pembanding dengan dosis allopurinol 15mg/kgBB, dan kelompok uji ekstrak daun seledri dengan dosis 75 mg/kgBB, 100 mg/kgBB, dan 125 mg/kgBB. Kadar asam urat darah mencit tersebut diperiksa dengan menggunakan alat spektrofotometer pada hari ke-7 dan ke-28. Setelah itu, dilakukan pengujian statistik menggunakan uji t-test dependent untuk melihat efektivitas ekstrak daun seledri. Hasil penelitian membuktikan bahwa ekstrak daun seledri dengan dosis 75 mg/kgBB, 100 mg/kgBB, dan 125 mg/kgBB dapat menurunkan hiperurisemia yang signifikan (p0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun seledri pada dosis 75 mg/kgBB, 100 mg/kgBB, dan 125 mg/kgBB memiliki efektivitas yang sama dengan allopurinol dengan dosis yang paling mendekati allopurinol, yaitu dosis 125 mg/kgBB.

Kata kunci: allopurinol, asam urat, ekstrak daun seledri, hiperurisemia.