Detail Cantuman
Pencarian SpesifikJurnal Nasional
CABE JAWA (PIPER RETROFRACTUM VAHL.) : PENGGUNAAN TRADISIONAL, FITOKIMIA DAN AKTIVITAS FARMAKOLOGI
ABSTRAK
Cabe jawa (Piper retrofractum Vahl.) adalah tanaman daerah tropis asli Indonesia yang dijumpai juga di negara Asia Tenggara seperti Thailand dan Malaysia,dan sejak dahulu telah digunakan secara turuntemurun sebagai bahan tambahan makanan ataupun obat tradisional. Secara tradisional di masyarakat, buah cabe jawa dapat digunakan dalam ramuan untuk mengobati demam, perut kembung, mulas, muntah,mengatasi gangguan pencernaan, merangsang nafsu makan, dan lemah syahwat. Akarnya sering digunakan untuk mengobati sakit gigi, luka dan kejang, serta bagian daunnya digunakan juga untuk obat kumur.Beberapa penelitian menyebutkan aktivitas farmakologi cabe Jawa memiliki efek afrodisiaka, antipiretik, antihiperurisemia, antikanker, dan antimikroba. Pengujian klinis terhadap cabe jawa telah dilakukan dan potensial dikembangkan menjadi obat tradisional golongan fitofarmaka. Cabe jawa memiliki aktivitas sebagai imunostimulan, lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok imunostimulan fitofarmaka. Cabe jawa mempunyai potensi sebagai anti-photoaging, aktivitas antituberkular, antiproliferasi,aktivitas larvasida, dan aktivitas sitotoksik. Studi fitokimia senyawa metabolit sekunder utama yang terkandung dalam cabe jawa antara lain beberapa jenis alkaloid seperti piperine, pipernonaline, guineensine, piperoctadecalidine, minyak atsiri buah cabe jawa mengandung tiga komponen utama yaitu yaitu βcaryophyllene (17%), pentadecane (17,8%) dan β- bisabollene (11,2%) . Selain senyawa utama tersebut, terdapat senyawa baru pada buah cabe jawa, diantaranya; senyawa amida, amida glikosida, fenilpropanoid glikosida, dan alkaloid. Sebagai afrodisiaka bagian yang digunakan adalah buahnya dan senyawa piperin yang diduga bertanggung jawab terhadap aktivitas tersebut. Piperin merupakan senyawa utama dan zat berkhasiat yang terkandung dalam buah cabe jawa dan berfungsi sebagai penurun demam, mengurangi rasa sakit, antioksidan,mengurangi peradangan, antitumor, dan sebagai imunomodulator. Berdasarkan aktifitas farmakologi yang baik dari cabe jawa maka studi atau penelitianpenelitian pada tanaman ini harus terus dilakukan seperti pengembangan formulasi dan upaya perbanyakan tanaman karena populasi cabe jawa jumlahnya terbatas. Media terbaik dalam induksi kalus tanaman cabe jawa adalah Murrashige Skoog (MS) yang ditambah 6-Benzil Amino Purin (BAP) dan Naphtalene Acetic Acid (NAA).
Kata kunci : Cabe jawa, tanaman asli Indonesia,tradisional, aktivitas farmakologi, dan kultur jaringan tanaman.
Ketersediaan
Tidak ada salinan data
Informasi Detail
| Judul Seri |
-
|
|---|---|
| No. Panggil |
-
|
| Penerbit | Perspektif, Review Penelitian Tanaman Industri (Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Kement : ., 2021 |
| Deskripsi Fisik |
-
|
| Bahasa |
Indonesia
|
| ISBN/ISSN |
2540-8240
|
| Klasifikasi |
NONE
|
| Tipe Isi |
text
|
| Tipe Media |
-
|
|---|---|
| Tipe Pembawa |
-
|
| Edisi |
Vol. 20, No. 1
|
| Subjek |
-
|
| Info Detail Spesifik |
-
|
| Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas
Informasi
Akses Katalog Publik Daring - Gunakan fasilitas pencarian untuk mempercepat penemuan data katalog






