Material komposit merupakan campuran dan dua bahan atau lebih sehingga sifat-sifat asli bahan pembentukannya masih terikat. Pada umumnya material komposit terdiri dan dua unsure yaitu serat (fiber) dan bahan pcngikat serat atau matriks. Dimana jumlah serat dan jenis matriks inilah yang menentukan karakteristik material seperti kekakuan, kekuatan dan sifat-sifat mekanik lainnya, serat menahan sebagian besar gaya gaya yang bekerja pada material komposit, sedangkan matriks bertuga smelindungi dan mengikat serat agar dapat bekerja dengan baik, sekumpulan serat tidal( berarti apa-apa tanpa ada suatu pengikat, karena itu serat harus diikat dalam sebuah binder atau matriks. Dalam penelitian ini serat yang digunakan adalah serat pisang abaka yang terlebih dahulu diproses manufaktur dengan proses penganyaman dengan sebuah Mat Tenun Bukan Mesin (ATBM), sehingga serat tersebut menjadi suatu lembaran (woven roofing) dengan arah serat saling tegak lures (bidirectional), dan sebagai bahan matriksnya digunakan resin epoxy dan polyester. Pada pembuatan material komposit ini menggunakan metode hand lay-up dengan variasi fraksi volume serat 10%, 15%, dan 20%. Hasa dari penelitian ini diketahui bahwa kekuatan tank dan komposit serat pisang abaka dengan matriks epoxy mempunyai nilai rata — rata 5,59 kgf/mm 2 lebih baik dan pada material komposit serat pisang abaka dengan matriks polyester yang mempunyai nilai rata — rata 2,56 kgf/mm2 , sertanilaielastisitaspada material komposit serat pisang abaka dengan matriks polyester mempunyainilai rata - rata sebesar1,37 kgf/mm 2 ,1ebih tinggi dari pada elastisitas material komposit serat pisang abaka dengan matriks epoxy,yang mempunyainilai rata - rata sebesar1,28 kgf/mm 2 .