ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi fenomena perselingkuhan yang terjadi pada individu emerging adult saat berpacaran dan mereka memberikan forgiveness pada pasangan yang menyelingkuhinya melalui regulasi emosi yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi regulasi emosi terhadap forgiveness dan mengetahui strategi yang paling berkontribusi terhadap forgiveness. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, teknik sampling jenis snowball sampling dan berisi 200 responden. Validitas diukur menggunakan Rank Spearman dan reliabilitas menggunakan formula Alpha Cronbach. Alat ukur yang digunakan memodifikasi alat ukur ERQ milik John&Gross untuk mengukur regulasi emosi dengan reliabilitas sebesar 0,88 dan validitas dari rentang 0,32-0,68 dan TRIM-18 milik McCullough dengan reliabilitas sebesar 0,74 dan validitas dari rentang 0,41-0,76. Data dianalisis menggunakan analisis regresi linier berganda metode Enter. Didapatkan hasil perhitungan strategi antecedent focused dan response focused berkontribusi positif dan tidak siginifikan sebesar 1,7 % terhadap forgiveness. Strategi antecedent focused berkontribusi positif dan tidak signifikan terhadap forgiveness sebesar 0% dan 0,2% terhadap unforgive. Strategi response focused berkontribusi positif dan tidak signifikan terhadap forgive sebesar 2% dan 1,2% terhadap unforgive. Berdasarkan hasil wawancara pula didapatkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi forgiveness individu seperti karakteristik serangan, empati, faktor sosial kognitif, kualitas hubungan, faktor pendapat dari orang terdekat. Berdasarkan hasil tersebut individu emerging adult disarankan untuk memperhatikan lebih faktor lain untuk memberikan forgiveness bagi pasangan yang menyelingkuhinya dan mengoptimalkan regulasi emosi bentuk mana pun karena pengaruhnya tidak besar terhadap forgiveness.

Kata kunci : regulasi emosi, forgiveness, emerging adult, selingkuh, pacaran