ABSTRAK
Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di kota bandung khususnya daerah Bandung utara, telah terjadi perubahan pola ruang dan fungsi lahan di hulu sungai citepus yang sebelumnya didominasi oleh daerah resapan air menjadi daerah
pemukiman dan daerah komersil. Hal ini mengakibatkan bertambahnya nilai koefisien limpasan yang cukup signifikan. Dengan meningkatnya koefisien limpasan di hulu sungai citepus mengakibatkan debit limpasan di sepanjang aliran sungai citepus semakin tinggi, sehingga menimbulkan potensi banjir di sepanjang sungai citepus. Telah dilakukan upaya- upaya untuk mengurangi debit limpasan di aliran sungai citepus yaitu dengan dibuatnya kolam restensi sirnaraga. Namun pembuatan kolam retensi ini belum cukup effektif untuk mengatasi banjir di hilir sungai citepus. besar volume tampungan dari kolam retensi sirnaraga yaitu 2400 m 3 . Melihat permasalahan tersebut penulis merencanakan sebuah solusi yaitu dengan mendesain ulang kolam retensi sirnaraga sehingga dapat menampung volume air yang lebih banyak, sehingga dapat mengatasi banjir di sepanjang aliran sungai citepus. Berdasarkan analisis menggunakan HEC-HMS dan HEC-RAS diperoleh
kesimpulan dengan dibuat kolam retensi tambahan dengan volume tampungan sebesar 4900m 3 dengan luas kolam retensi sebesar 1225 m 2 dan kedalaman kolam 4 .m. dengan volume tersebut kolam ini dapat memotong debit puncak pada aliran
sungai citepus hingga 1.9. m 3 /s. Namun dengan adanya kolam tambahan ini masih terjadi limpasan di sekitar kolam retensi, sehingga di desain tanggul pada daerah- daerah yang terjadi limpasan.

Kata Kunci: Pengendalian Banjir, Kolam Retensi, Tanggul, HEC-RAS, HEC-HMS