ABSTRAK
Sungai Citarum adalah sungai terpanjang dan terbesar di Provinsi Jawa Barat yang berasal dari lereng Gunung Wayang dan bermuara di laut Jawa. Keberadaan Sungai Citarum mempunyai arti penting bagi kehidupan di kawasan Jawa Barat. Namun,
terdapat berbagai permasalahan yang berada dihulu, tengah, maupun bagian hilir. Permasalahan yang disebabkan oleh Sungai Citarum adalah terjadinya banjir yang terjadi di Dayeuhkolot, Kab. Bandung. Menghadapi permasalahan ini, Pemerintah Jawa Barat menjalankan proyek pembangunan terowongan air (tunnel) di Nanjung, Desa Lagadar Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung. Berdasarkan hal tersebut diperlukan analisis mengenai terowongan (tunnel) dalam menanggulangi banjir diCekungan Bandung khususnya dikawasan Dayeuhkolot. Tujuan penelitian iniadalah untuk menganalisis adanya terowongan Nanjung terhadap penurunan muka air banjir di Dayeuhkolot. Penelitian ini akan dilakukan dengan menganalisis hidrologi dan permodelan hidraulika. Berdasarkan hasil penelitian, dengan adanya terowongan Nanjung menghasilkan penurunan debit banjir di Sapan sebesar 0,12 m 3 /s, untuk daerah Dayeuhkolot mengalami penurunan debit banjir yaitu sebesar 3,21 m 3 /s, dan untuk daerah Nanjung mengalami penurunan debit banjir yaitu sebesar 44,28 m 3 /s. Dari segi muka air di daerah Sapan mengalami penurunan muka air yaitu sebesar 0,03 m, untuk daerah Dayeuhkolot mengalami penurunan muka air 0,05 m, untuk daerah Nanjung mengalami penurunan muka air yaitu sebesar 0,14 m. Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa tidak terjadi penurunan muka air yang signifikan maupun debit banjir di daerah Dayeuhkolot.

Kata Kunci: Terowongan Nanjung, Banjir Dayeuhkolot, Sungai Citarum