ABSTRAK

Sumber daya manusia adalah aktor utama di dalam suatu organisasi, begitu juga dalam organisasi pemerintahan. Kualitas pegawai dalam pemerintahan merupakan hal yang perlu diperhatikan, kualitas tersebut salah satunya adalah kedisiplinan pegawai. Berkaitan dengan kedisiplinan, Pemerintahan Daerah Kota Cimahi menerapkan sistem absensi elektronik dengan menggunakan metode sidik jari (fingerprint) sebagai sarana absensi pegawai. Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis implementasi kebijakan pemerintah tentang sistem absensi sidik jari (fingerprint) di Pemerintahan Daerah Kota Cimahi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan metode analisis kualitatif dengan teori implementasi kebijakan George C. Edward III. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi kebijakan pemerintah tentang sistem absensi sidik jari (fingerprint) di Pemerintahan Daerah Kota Cimahi telah berjalan dengan baik. Namun pada kenyataannya, masih terdapat kendala yang menghambat proses implementasi, seperti keterlambatan dalam proses komunikasi, mesin fingerprint yang sering terjadi kendala, dan Standar Operasional Prosedur yang tidak diketahui oleh semua pegawai. Diharapkan Pemerintah Kota Cimahi lebih memerhatikan mesin fingerprint, yang sering kali terjadi kendala, karena tidak adanya perawatan yang khusus. Padahal, mesin fingerprint ini adalah salah satu aktor penting dalam keberhasilan implementasi kebijakan ini.

Kata Kunci: Implementasi, Kebijakan, Sistem Absensi Sidik Jari (Fingerprint), Pemerintahan Daerah Kota Cimahi.