ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pressure (diukur target keuangan, stabilitas keuangan, dan tekanan eksternal), opportunity (diukur ketidakefektifan pengawasan dan kualitas auditor eksternal), rationalization (diukur pergantian auditor dan opini audit), competence (diukur pergantian direksi), dan arogancy (diukur jumlah foto CEO yang terpampang) terhadap fraudulent financial reporting. Laporan keuangan merupakan informasi perusahaan kepada pihak eksternal, jika laporan keuangannya baik maka artinya perusahaan itu baik dalam kegiatan operasionalnya. Adapun sebaliknya, jika laporan keuangannya dinilai kurang baik maka dapat memicu perusahaan untuk melakukan fraudulent financial reporting. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman yang terdaftar BEI. Total sampel dalam penelitian ini adalah 17 perusahaan dengan tiga tahun pengamatan. Dengan menggunakan metode purposive sampling, terdapat 51 laporan keuangan yang dapat diteliti. Penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik untuk melakukan pengujian hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa target keuangan dan tekanan eksternal berpengaruh signifikan terhadap fraudulent financial reporting. Stabilitas keuangan, ketidakefektifan pengawasan, kualitas auditor eksternal, pergantian auditor,
opini audit, pergantian direksi, dan jumlah foto CEO yang terpampang dalam laporan keuangan tahunan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap fraudulent financial reporting.

Kata Kunci : fraudulent financial reporting, fraud pentagon theory