RINGKASAN
Isu global warming yang terjadi sekarang ini menarik perhatian perusahaan dan juga masyarakat sehingga mengarah pada produk-produk yang ramah lingkungan. Di Indonesia sendiri sebanyak 63% masyarakat bersedia menggunakan produk yang ramah lingkungan. Salah satu inovasi produk yang ramah lingkungan adalah produk lampu LED yang dapat menghemat penggunaan biaya listrik dibandingkan dengan jenis lampu lainnya. Akan tetapi penjualan lampu LED ini masih tergolong rendah dibandingkan jenis lampu CFL. Hal tersebut terjadi karena kurangnya minat beli pada produk lampu LED. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh green perceived value dan green perceived risk terhadap green trust dan green perceived value dan green perceived risk terhadap green purchase intention. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan SPSS versi 24.0 dan Online Sobel Test Calculator for the Significance of Mediation dari Daniel Soper. Data yang digunakan berupa data primer yang dikumpulkan dari 120 responden yang berdomisili di Desa Cilame,
Desa Tanimulya, Desa Cimareme, dan Desa Pakuhaji Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan menerapkan metode purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan variabel green perceived value berpengaruh positif dan signifikan terhadap green trust dan juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap green purchase intention. Sedangkan green perceived risk tidak berpengaruh terhadap green trust dan green perceived risk berpengaruh positif dan signifikan terhadap green purchase intention. Di sisi lain green trust
memediasi hubungan green perceived value terhadap green purchase intention. Kemudian variabel green trust tidak memediasi hubungan green perceived risk terhadap green purchase intention.

Kata Kunci : green perceived value, green perceived risk, green trust, green purchase intention, lampu LED