ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi market overreaction pada perusahaan yang tergabung dalam kelompok indeks LQ-45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015- 2017. Market overreaction merupakan reaksi berlebihan investor terhadap informasi yang diserapnya dan dapat ditandai dengan pembalikan return (return reversal) pada portofolio winner dan loser serta dapat diukur dengan abnormal return. Penelitian ini dilakukan terhadap 28 perusahaan yang dijadikan sampel. Periode observasi (replikasi) pada penelitian ini berdurasi 6 bulan selama periode 2015- 2017. Saham yang dijadikan sampel tersebut dikelompokkan menjadi 2 portofolio yaitu, portofolio winner yang terdiri dari 20% saham dengan nilai CAR
tertinggi dan portofolio loser yang terdiri dari 20% saham dengan nilai CAR terendah. Adanya pembalikan menunjukan bahwa kinerja saham loser mengungguli kinerja saham winner. Hasil uji signifikansi dengan one sample t-test menunjukan bahwa tidak
terjadi pembalikan return pada portofolio winner karena nilai ACAR winner tetap positif dan signifikan dengan nilai t-hitung t-tabel (5.250 2.015). Portofolio loser menunjukan gejala asymmetric overreaction yang terjadi pembalikan return pada beberapa periode observasi (replikasi), namun hal tersebut tidak dapat dijadikan indikator adanya market overreaction karena nilai ACAR loser tetap negatif dan signifikan dengan nilai t-hitung t-tabel (-2.047 2.015). Selisih portofolio loser dan winner memiliki nilai yang negatif sehingga investor tidak dapat menerapkan strategi kontrarian karena cukup beresiko.

Keywords : Market overreaction, anomali winner- loser, pasar efisien, return reversal, abnormal return, strategi kontrarian.