ABSTRAK
Indonesia merupakan negara yang menjadi salah satu pusat keanekaragaman hayati. Sekitar 40.000 jenis tanaman yang tersebar diseluruh Indonesia. Secara empiris lamtoro digunakan sebagai obat cacing. Tetapi tidak hanya sebagai anti cacing
penelitian menunjukan bahwa ekstrak daun lamtoro memiliki senyawa antibakteri karena adanya flavonoid, triterpenoid dan diterpenoid sebagai senyawa antibakteri. Adanya penelitian mengenai ekstrak metanol daun lamtoro memiliki aktivitas terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli yang bersifat kuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak daun lamtoro terhadap Propionibacterium acnes dan Streptococcus pyogenes. Penelitian dilakukan melalui tahap ekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut metanol, penapisan fitokimia, dan uji aktivitas antibakteri dengan metode difusi agar. Hasil dari penapisan fitokimia menunjukkan bahwa semua ekstrak daun lamtoro memiliki metabolit sekunder alkaloid, flavonoid, polifenol, monoterpenoid dan seskuiterpenoid. Hasil dari pengujian aktivitas antibakteri dengan difusi agar pada Streptococus pyogenes dengan konsentrasi 10%, 20%, 40%, 80% adalah 16,2 ± 0,14 mm, 21,40 ± 0,42 mm, 27,40 ± 0,42 mm, 24,85 ± 0,14 mm dan pada Propionibacterium acnes dengan konsentrasi 1%, 3%, 5%, 7%, 9% adalah 10,40 ± 0,14 mm, 12,25 ± 0,14 mm, 13,20 ± 0,07 mm, 15,40 ± 0,40 mm, 17,30 ± 0,14 mm.

Kata kunci: Daun lamtoro, Metode Difusi Agar, Streptococcus pyogenes, Propionibacterium acnes