Batu bara merupakan sumber energi yang di gunakan Indonesia sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang memberikan dampak buruk bagi
lingkungan dan manusia. Polusi dari batu bara dapat menyebabkan kanker paru, stroke, pemyakit penafasan dan persoalan lain terkait pencemaran udara. Penggunaan batu bara harus segera ditinggalkan oleh Indonesia, mengingat saat ini negara-negara lain juga sudah mulai meninggalkan penggunaan batu bara. Pemerintah Indonesia seharusnya lebih perduli akan dampak dari penggunaan batu bara tidak hanya memikirkan akan harga batu bara yang murah sebagai sumber energi. Sudah seharusnya pemerintah Indonesia mulai beralih pada energienergi terbarukan yang bisa didapatkan dari lingkungan sekitar seperti energi matahari, energi air, tenaga angin dan energi panas bumi, peralihan energi ini
dapat dilakukan secara bertahap. Penelitian ini menggunakan pendekatan pluralisme, teori hijau, konsep organisasi internasional, konsep peran dan konsep global warming. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengumpulan data primer dan sekunder. Greenpeace sebagai organisasi internasional yang berfokus untuk menyuarakan perlindungan lingkungan hidup memiliki peran dalam permasalahan penggunaan batu bara di Indonesia ini karena dampak buruk dari penggunaan batu bara sangat
mengkhawatirkan. Maka Greenpeace berperan agar pemerintah Indonesia segera berhenti menggunakan energi kotor dan beralih pada energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya peran dari Greenpeace dalam upaya menyuarakan aksi penghentian penggunaan batu bara sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Indonesia.

Kata Kunci : Batu bara, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), energi, Pemerintah Indonesia, Lingkungan Hidup.