ABSTRAKSI

Narima Wisata merupakan perusahaan jasa yaitu Biro Perjalanan Wisata berencana akan didirikan di Kabupaten Subang, dikarenakan pada daerah tersbut terdapat potensi pasara dimana terdapat pertumbuhan sewa bus pariwisata PO. Karya Mas Empat, hal ini menunjukan bahwa masyarakat di Kabupaten Subang cukup tinggi partisipasinya dalam upaya pengembangan industri pariwisata. Terdapat pada tahun 2015 sebanyak 1.825 sewa, tahun 2016 meningkat 8% sebanyak 1.996 sewa, dan tahun 2017 meningkat 11% sebanyak 2.174 sewa. Narima Wisata yanga akan berdiri di Kabupaten Subang merupakan franchise dari biro perjalanan wisata Mandala 525 Tour & Travel yang beralamat di Kota Bandung. Untuk mendirikan usaha tersebut memerlukan modal dikisaran Rp. 70.000.000, dengan mengeluarkan modal sebesar itu maka perlu dilakukan studi kelayakan bisnis untuk meminimalissasi resiko – resiko yang akan terjadi. Untuk apakah biro perjalanan wisata Narima Wisata dikatakan layak berdasarkan aspek pasar dan pemasara, aspek teknis dan operasi, aspek menejemen dan organisasi, aspek keuangan. Dari hasil pengolahan data berdasarkan aspek pasar dan pemasaran segmen pasar yang terplih yaitu segmen 1, segmen pasar sasaran yang terpilih yaitu pada segmen 1 karena memiliki nilai daya tarik tinggi sebesar 8,3, dengan memposisikan pasar memberikan kualitas tinggi dengan dengan harga yang cukup relatif tinggi. Proyeksi pasar efektik 2019 sebanyak 26 lembaga, 2020 sebanyak 36 lembaga, 2021 sebanyak 47, 2022 sebanyak 62 lembaga, 2023 sebanyak 80 lembaga. Berdasarkan aspek keuangan total modal sebesar Rp. 69.219.620, aspek keuangan dikatakan layak, hal tersebut dapat dilihat dari analisis kelayakan ekonomi dimna pengembalian modal (Payback Period) selama 2 tahun 2 bulan dan memiliki nilai IRR yang lebih besar dari tingkat suku bunga yaitu 5,50%.

Kata kunci: Studi kelayakan Bisnis Biro Perjalanan Wisata, Payback Period, Internt Rate of Return.