Abstraksi

Western adalah nama usaha kuliner berupa hotdog yang dijajakan menggunakan food truck. Bisnis ini dimulai tahun 2014 di bandung dengan konsep american food. Berkembangnya bisnis food truck membuat persaingan semakin ketat. Dampaknya adalah penurunan pendapatan. Pendekatan Business Model Canvas, digunakan untuk memetakan kondisi saat ini dan kondisi yang akan datang berdasarkan analisis SWOT. Hasil pemetaan dengan BMC menunjukan bisnis western berada pada kuadran 1 yang berarti masih memiliki peluang untuk dikembangkan. Dengan catatan Customer Segments yang menjadi fokus utama adalah pria dan wanita, rentang usianya 16 – 40 tahun berasal dari kelas menengah. Value propositions adalah cita rasa, layanan, waktu penyajian dan area tempat makan. Channels dikembangkan dengan menggandeng agen seperti Go food dan Grab food. Customer Relationships memanfaatkan media sosial, potongan harga dan voucher. Revenue Streams tidak hanya dari penjualan hotdog tapi juga minuman. Key Resources adalah tenaga penjualan, peralatan memasak, perlengkapan berjualan dan kendaraan tempat berjualan. Key activities pelayanan. Key
Partnerships pemasok bahan baku, pemasok kemasan, Go food dan Grab food. Cost Structure gaji karyawan, biaya opersional, biaya perawatan dan biaya kerjasama dengan Go food dan Grab food.

Kata Kunci: Business Model Canvas (BMC), Food truck , Analisis SWOT