ABSTRAK

Pengaruh Unsur Cr Dan Variasi Holding Time Terhadap Sifat Ketahanan Oksidasi Temperatur Tinggi Pada Paduan Fe-Al-Cr Salah satu material yang dapat menggantikan material superalloy untuk aplikasi material temperatur tinggi adalah paduan intermetalik. Paduan intermetalik memiliki karakteristik kekuatan yang tinggi pada temperatur tinggi, high resistant oxidation and corrosion, memiliki melting point tinggi, dan memiliki densitas yang rendah. Spesimen uji yang dibuat pada penelitian ini adalah paduan intermetalik Fe-18Al-5Cr, Fe-18Al- 10Cr dan Fe-18Al-15Cr. Proses pembuatan spesimen uji dilakukan dengan metode salah satu metalurgi serbuk (powder metallurgy) yaitu proses Mechanical Alloying (MA) yang bertujuan untuk mereduksi ukuran partikel, meningkatkan homogenitas serta membantu dalam pembentukan fasa baru. Pada proses oksidasi temperatur tinggi menggunakan variabel waktu holding time (1, 4, dan 7 jam) dalam temperatur 900 o C. Hasil pengujian metalografi didapatkan fasa intermetalik Fe 3 Al dan fasa αFe,Cr. Selain didapatkan fasa intermetalik, hasil pengujian metalografi pun mengindikasikan pembentuan lapisan oksida hasil dari proses oksidasi. Hasil pengujian XRD dapat menjelaskan senyawa-senyawa oksida yang terbentuk pada permukaan spesimen uji.
Senyawa oksida yang terbentuk antara lain berupa Cr 2 O 3 , Al 2 O 3 , wüstit/FeO, magnetit/Fe 3 O 4 dan hematit/Fe 2 O. Lapisan oksida protektif meningkat seiring dengan waktu oksidasi. Spesimen uji yang memiliki lapisan oksida yang paling ptimumberdasarkan hasil dari pengujian SEM-EDS adalah paduan Fe-18Al-15Cr dengan waktuoksidasi selama 7 jam dengan lapisan oksida Al 2 O 3 sebesar 15,81 % sedangkan untuk Cr 2 O 3 adalah sebesar 20,28% dengan tebal lapisan oksida sebesar 24,724 μm.

Kata Kunci : Mechanical Alloying, Intermetalik, Fe 3 Al, Oksidasi, Pengaruh Cr, Holding
Time