Image of PERILAKU KOROSI SUHU TINGGI DAN KETAHANAN AUS BAJA SUS 304 DENGAN LAPISAN HVOF THERMAL SPRAY COATING
BERBAHAN NiCr//60%NiCr + 30%Cr 3 C 2 + 10%Al 2 O 3

Skripsi

PERILAKU KOROSI SUHU TINGGI DAN KETAHANAN AUS BAJA SUS 304 DENGAN LAPISAN HVOF THERMAL SPRAY COATING BERBAHAN NiCr//60%NiCr + 30%Cr 3 C 2 + 10%Al 2 O 3



ABSTRAK
Permintaan logam yang terus meningkat pada saat ini membuat manusia dituntut untuk semakin meningkatkan kemampuan logam diberbagai bidang seperti rumah tangga dan industri. Disisi lain, diperlukan peningkatan listrik sebagai sumber energi untuk memfasilitasi perkembangan zaman tersebut. Penyediaan listrik nasional untuk tahun 2016 s/d 2025 didominasi oleh PLTU. Sejalan dengan hal ini maka, keperluan akan material yang tahan terhadap temperatur tinggi perlu direncanakan khususnya material-material dalam aplikasi pada ketel uap (boiler). Serangkaian percobaan dilakukan untuk mempelajari ketahanan erosi dan hot corrosion coating NiCr//60%NiCr + 30%Cr 3 C 2 + 10%Al 2 O 3 yang dicoating menggunakan teknik HVOF pada substrat stainless steel 304. Pengujian erosi dilakukan menggunakan air jet erosion tester TR-470 dengan parameter uji berdasarkan ASTM G76-13 dan variasi jumlah partikel pengikis (2.5, 5, 7.5 dan 10 g/min). Pengujian hot corrosion dilakukan menggunakan tube furnace dengan variasi % mol garam Na 2 SO 4 /NaCl (100/0 ; 66/33 ; 33/66 ; 0/100) dan variasi waktu 5, 25 dan 50 jam pada temperatur 750 o C. Setelah pengujian, senyawa produk hot corrosion akan diidentifikasi menggunakan X-Ray Diffraction (XRD) dan ketebalan oksida yang terbentuk, pitting dan morfologi spesimen diidentifikasi
menggunakan Scanning Electron Microscope – Energi Dispersion Spectrometri (SEM-EDX). Kehilangan berat spesimen yang ditimbulkan mengikuti persamaan Y = 0,0003X + 0,0003 gram. Hot Corrosion tipe II terjadi pada spesimen yang melibatkan garam NaCl yang terbentuk pitting pada spesimen. Ketebalan oksida tertinggi adalah 19,59 μm dan kedalaman pitting terdalam adalah 35,97 μm terjadi pada spesimen 100% NaCl dengan perlakuan hot corrosion selama 50 jam. Peningkatan kadar NaCl mengakibatkan peningkatan kecepatan penebalan oksida karena gas Cl 2 bereaksi dengan logam Cr dan menghasilkan oksida Cr 2 O 3 berpori. Oksida yang terbentuk adalah Cr 2 O 3 , NiO dan NiCr 2 O 4 . Terjadi dekarburisasi Cr 3 C 2 pada setiap spesimen.

Kata kunci : NiCr//60%NiCr + 30%Cr 3 C 2 + 10%Al 2 O 3 , HVOF, erosi, hot corrosion , Na 2 SO 4 -NaCl, oksidasi, pitting.


Ketersediaan

Tidak ada salinan data


Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
-
Penerbit Jurusan Teknik Metalurgi : CIMAHI.,
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
text
Tipe Media
digital
Tipe Pembawa
computer disc
Edisi
-
Subyek
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain


Lampiran Berkas



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this