ABSTRAK
Proses pengelasan pada baja High Strength Low Alloy yaitu SA537 Class 2 dapat menurunkan kekuatan material tersebut pada daerah yang terkena panas pada proses pengelasan. Heat input yang kecil dapat mencegah terjadinya penurunan kekuatan yang drastis pada daerah yang terkena panas pada saat pengelasan. Tujuan dari variasi Heat input untuk mendapatkan kekuatan mekanik yang tinggi pada hasil lasan. Dalam Tugas Akhir ini dilakukan pengelasan sebanyak 3 kali dengan Heat input 2.5 kJ/mm, 3 kJ/mm dan 3 kJ/mm. Proses pengelasan untuk material SA 537 Class 2 dengan ketebalan 16mm menggunakan
Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) pada bagian root dan Shield Metal Arc Welding (SMAW) pada bagian Hot pass, filler dan capping. Pengujian yang dilakukan yaitu ; Uji Tarik, Uji kekerasan, Uji Bending dan struktur mikro. Dari Hasil pengujian di dapatkan nilai kekuatan tarik yang tertinggi sebesar 574 Mpa pada material Heat input 2.5 kJ/mm dan nilai kekuatan tarik terendah sebesar 544 pada material Heat input 3.2 kJ/mm. Nilai kekerasan tertinggi ada pada material Heat input 2.5 kJ/mm pada daerah HAZ yaitu 222 HV dan kekerasan terendah ada pada material dengan Heat input 2.8 kJ/mm pada daerah Base Metal yaitu 190 HV. Pada hasil pengujian Bending yang mengalami Discontinuity hanya material dengan Heat input 3.2 kJ/mm sebesar 0.78mm. dari hasil struktur mikro fasa yang didapat adalah fasa pearlite dan fasa ferrite. Butir yang didapat dari ketiga material pada daerah weld Metal butir yang didapatkan besar yang membuat kekuatan material menurun dan pada daerah HAZ butir yang didapatkan kasar yang membuat kekerasan dan kegetasan material meningkat.

Kata kunci : SA 537 Class 2, SMAW dan GTAW, Heat Input