ABSTRAK
Magnesium memiliki massa jenis sebesar 1,7 gr/cm 3 berdasarkan data tersebut magnesium lebih ringan terhadap logam pendistribusi industri otomotif lainnya, 30% aluminium dan 70% terhadap baja sehingga bukan hal yang tidak mungkin bagian-bagian yang di duduki logam-logam tersebut di ganti menggunakan magnesium, tetapi berkaitan dengan umur pakai material untuk aplikasi otomotif selain ringan juga perlu memiliki sifat mekanik yang baik. Calcium merupakan unsur kimia dengan dengan nilai kelektronegatifan yang tinggi dan sel satuan Face Center Cubic terhadap paduan Mg-Al-Zn yang mendukung pembentukan senyawa intermetalik dan mengurangi pertumbuhan butir baru. Thixoforming merupakan proses perlakuan panas dengan berbagai keuntungan terhadap sifat mekanik material dari kondisi hasil coran. Presipitation hardening proses lanjutan yang dapat meningkatkan sifat mekanik dengan target 1,5x lebih tinggi di banding hasil coran dengan memainkan variasi temperatur dan waktu aging sehingga diharapkan jadi terobosan bari bagi industri otomotif terkait kualitas maupun
proses dengan temeperatur rendah. Produk coran paduan Mg-Al-Zn+xCa dilakukan thixoforming pada temperatur 530 o C dengan penahanan 15 menit dan diaging pada temperatur 175 o C dan aging selama 16 jam dan 20 jam. Kekerasan tertinggi di hasilkan pada paduan Mg-Al-Zn+1%Ca setelah di lakukan proses Thixoforming dan aging selama 20 jam sebesar 92,48 BHN meningkat 16,64% terhadap kondisi as-cast, Pengukuran butir dengan metoda jeffreis terjadi penghalusan butir sampai 24,5376μm dan hasil SEM-EDS menunjukkan terbentuknya fasa β-Mg 17 Al 12 dan Al 2 Ca pada batas butir yang dapat menghambat pertumbuhan butir baru dan mengurangi terbentuknya fasa β.

Kata kunci : Magnesium, Paduan Mg-Al-Zn,Thixoforming, Aging, Kekerasan