ABSTRAKSI
Salah satu upaya dalam meningkatkan daya saing perusahaan adalah dengan
menetapkan sistem upah yang kompetitif. Upah adalah pengeluaran yang signifikan
dalam industri padat karya seperti industri sepatu. Survei pendahuluan terhadap
sejumlah buruh pabrik sepatu Industri besar dan menengah di kota Bandung
menunjukkan sistem penetapan Upah Minimum Regional (UMR) yang
diberlakukan pemerintah belum dipatuhi oleh industri menengah, sedangkan di
industri besar walaupun upah yang didapat sudah memenuhi UMR diduga masih
sulit bersaing dengan produk impor.
Industri sepatu skala menengah seperti CV. Triwarna Mulya Indah yang
memberikan upah masih dibawah UMR. Dari permasalahan tersebut peneliti
mencoba mencari suatu pembenaran berdasarkan Faktor dan Sub Faktor yang
dipilih yaitu keterampilan, usaha, tanggung jawab, dan kondisi kerja untuk
menghitung secara objectif berapa upah yang pantas ditetapkan. Metode evaluasi
jabatan dengan pendekatan Point Rating System. Berdasarkan NRJ (Nilai Relatif
Jabatan) besarnya upah untuk setiap jabatan operator produksi yaitu sewing,
cutting, assembly, dan finishing adalah sebagai berikut : operator sewing (636),
operator Assembly (556), operator cutting (529) dan yang terendah adalah jabatan
operator finishing (382). Untuk menentukan struktur upah digunakan range upah
minimum 80%, upah tengah 100%, dan upah maksimum 120%. Range Usulan
Upah dapat digunakan untuk prediksi perusahaan untuk waktu kedepan sebagai
acuan perusahaan dalam memberikan kenaikan upah untuk buruh sepatu.

Kata Kunci: Upah, kompetitif, buruh, evaluasi jabatan, point rating system.