ABSTRAK
Indonesia kaya akan Sumber Daya Alam yang luar biasa melimpah, khususnya pasir mineral. satu jenis Sumber Daya Alam Indonesia yang memiliki nilai jual tinggi adalah Titanium.. Bahan baku untuk membuat titanium dioksida (TiO 2 ) cukup banyak tersedia di alam. Beberapa publikasi memperlihatkan bahwa salah satu senyawa penting dalam pasir adalah ilmenite (FeTiO 3 ) dan rutile (TiO 2 ). Oleh karena itu pasir besi dapat menjadi salah satu bahan baku untuk memproduksi titanium dioksida. Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung merupakan salah satu daerah yang dilalui oleh jalur magmatik Sunda – Banda yang secara tidak langsung implikasinya merupakan salah satu tempat kedudukan mineralisasi logam seperti emas, logam dasar dan logam besi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari perlakuan pretreatment dan penambahan aditif dengan variasi waktu pelindian terhadap hasil perolehan titanium. Pada perlakuan pretreatment dilakukan dengan mendekomposisi sampel pasir menggunakan NaOH dengan temperatur 800 o C dengan waktu 3 jam dan penambahan aditif Fe 0,1 g/g sampel dengan variasi waktu pelindian 60, 90, dan 120 menit. Sampel pasir besi yang digunakan berasal dari Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung. Metode yang digunakan pada penelitian ini proses benefisiasi awal pasir besi menggunakan magnetic separator dilanjutkan dengan perlakuan pretreatment dan pemurnian dengan proses hidrometalurgi menggunakan pelarut HCl. Penelitian ini memurnikan pasir besi yang mengandung ilmenit (FeTiO 3 ) menjadi Titanium Dioksida (TiO 2 ). Pengujian awal yang dilakukan dalam penelitian ini menggunan XRF (X-Ray Fluoresence), XRD (X-Ray Diffraction), Mineragrafi, dan SEM
(Scaning Electron Microscope). Setelah dilakukan proses pelindian pasir besi yang didapatkan % Ti total dari pengujian AAS ( Atomic Absorption Spectrometry).

Kata Kunci : Pasir Besi, Ilmenit, Benefisiasi, Pretreatment, Penambahan Aditif Fe, Hidrometalurgi