ABSTRAK

Perangkat jaringan diharapkan dapat menyediakan fungsi deteksi kegagalan komunikasi antar sistem secara cepat, sehingga link alternatif dapat dengan cepat digunakan ketika kegagalan jaringan terjadi. Hilangnya data ini sangat berpengaruh pada aplikasi real-time seperti VoIP. Dengan penggunaan VoIP yang semakin luas, pendeteksian dan pemulihan kegagalan jaringan menjadi semakin penting. BFD menyediakan mekanisme pendeteksian kegagalan jaringan kurang dari satu detik
yang bisa mendeteksi kegagalan pada setiap link.

Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah fail over dengan protokol routing OSPF dan bandwidth komunikasi sebesar 100Mbps. Setiap router terhubungan dengan lebih dari 1 router. Ketika jalur utama bermasalah, router akan otomatis menggunakan jalur cadangan sebagai lalu lintas data. Pengujian dilakukan pada jaringan routing OSPF dengan BFD dan tanpa BFD dengan melakukan panggilan dan percakapan menggunakan VoIP selamat 5 menit sebanyak 15 kali. 5
kali pengujian dengan trafik kecil yaitu tidak ada trafik lain, selain VoIP. 5 kali pengujian dilakukan dengan trafik sedang yaitu adanya background trafik sebesar 40 Mbps. 5 kali pengujian dilakukan dengan trafik besar yaitu adanya background
trafik sebesar 80 Mbps. Pengambilan data diambil pada sisi client menggunakan wireshark.

Hasil pengujian menunjukkan packet loss pada jaringan yang menggunakan BFD dalam kondisi trafik kecil, memiliki nilai yang sangat baik yaitu mencapai 1,5%, sedangkan dalam kondisi trafik besar, packet loss yang dihasilkan mencapai lebih dari 30%. Perbedaan besar delay pada jaringan yang menggunakan BFD dengan jaringan yang tidak menggunakan BFD tidak terlalu besar, dan tidak lebih dari 3 ms. Selisih rata-rata troughput yang didapat pada jaringan dengan beban kecil mencapai 9,48 kbps, sedangkan pada jaringan dengan beban besar mencapai 2,16kbps.

Kata kunci: BFD, OSPF, VoIP