ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan parameter proses yang optimum terhadap mampu las baja ASTM A36 dengan variasi bentuk kampuh las, sehingga dapat digunakan dilapangan. Parameter proses pengelasan sangat menentukan kualitas
dari sambungan hasil pengelasan karena mempengaruhi kekuatan dan ketangguhan. Pada parameter pengelasan tersebut menghasilkan nilai masukan panas yang berdampak pada daerah logam induk, daerah terkena panas, dan daerah logam las.
Proses pengelasan yang digunakan SMAW pada material baja ASTM A36 ketebalan 14 mm dengan variasi disain sambungan single v, single bevel, double bevel. Hasil pengelasan dilakukan pengujian tidak merusak (uji visual dan uji radiografi) dan
pengujian merusak (uji tarik, uji kekerasan, uji tekuk, dan uji struktur mikro). Hasil pengujian visual dan radiografi ketiga sambungan tidak adanya ditemukan cacat pada sepanjang daerah logam las. Dari hasil pengujian tarik ketiga disain sambungan, perolehan kekuatan tarik tertinggi terdapat pada sambungan single v adalah 453.291 MPa. Hasil pengujian kekerasan, perolehan nilai kekerasan tertinggi dari ketiga sambungan terdapat pada sambungan single bevel adalah 237 HV di daerah terkena panas. Pada hasil pengujian tekuk tidak ditemukan adanya cacat pada ketiga sambungan, dan hasil pengujian struktur mikro diperoleh fasa yang mendominasi adalah ferit dan perlit. Hal ini, menunjukkan dari ketiga sambungan hasil proses pengelasan SMAW memiliki kriteria hasil pengelasan yang baik.

Kata kunci: Variasi bentuk kampuh las, pengujian NDT dan DT, proses SMAW.