ABSTRAK
Korosi merupakan proses kimiawi yang biasa terjadi pada material logam. Korosi ini bersifat merusak dan dapat menyebabkan kerugian yang sangat banyak baik secara materi juga secara waktu. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya korosi, salah satunya adalah kelembaban. Sehingga tidak dapat dipungkiri bila logam yang beroprasi di wilayah kelembaban tinggi akan sangat mudah terkorosi. Salah satunya adalah pesawat amfibi Cessna caravan. Pesawat ini sangat sering beroprasi di wilayah lautan Benete dengan temperatur rata-rata 28- 37 o C. Adapun bagian yang terkorosi adalah bagian rangka dari elevator pesawat. Material pada rangka tersebut menggunakan alumuniun paduan 2024-T42. Namun pada pesawat Cessna caravan yang berada di Halim tidak ditemukan korosi seperti yang beroprasi di Benete. Untuk mengetahui laju korosi yang terjadi pada material tersebut menggunakan metoda kehilangan berat kemudian melakukan uji SEM (Scanning Electron
Microscopy). Pengujian kehilangan berat dilakukan pada dua akuarium uji berbeda guna mengetahui pengaruh temperatur terhadap laju korosi. Setelah itu dilakukan perbandingan kandungan unsur pada material sebelum dan sesudah pengujian
kehilangan berat menggunakan SEM. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, laju korosi pada akuarium uji 1 (menggunakan heater) didapatkan laju korosi sebesar 0.000249977 sampai 0.000430635 mpy. Sedangkan pada akuarium
uji 2 sebesar 0.000122004 sampai 0.000142611. Perbedaan yang cukup jelas antara material yang belum dan yang sudah dilakukan pengujian kehilangan berat adalah kandungan oksida dan klorin yang terdapat pada material. Kandungan oksida pada material yang telah dilakukan pengujian kehilangan berat adalah sebesar 41.61% massa, sedangkan kandungan klorin sebesar 11.38% massa.

Kata Kunci: Korosi, Laju Korosi, Al2024.