Pada November tahun 2016 kembali terjadi konflik di Rakhine State yang menyebab pengungsi Rohingya tersebar di kawasan Asia tenggara diantaranya pengungsi sampai di Bangladesh, Thailand Malaysia bahkan sampai Indonesia. Dampak dari tersebarnya pengungsi tersebut menyebabkan Myanmar dikecam oleh negara – negara Asia tenggara. Selain itu negara – negara tersebut menekan Myanmar menyelesaikan masalah di Rakhine State. Dengan tekanan – tekanan tersebut Myanmar merasa kedaulatannya didikte oleh negara – negara tesebut. Maka dari itu ketika negara – negara tersebut akan memberikan bantuan kemanusian maka Myanmar menutup akses bantuan dari negara – negara tersebut termasuk PBB akan tetapi Myanmar hanya menerima bantuan kemanusiaan dari Indonesia.

Tulisan ini menggunakan pendektan Realisme, konsep bantuan luar negeri, konsep self – help, konsep kepentingan nasional dan kebijakan luar negeri. Selain itu penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan tipe penelitian deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui studi literatur dan wawancara. Hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor – faktor Myanmar menerima bantuan kemanusiaan dari Indonesia pada tahun 2017. Dan kepentingan nasional tersebut bertujuan untuk melindungi identitas politik dan identitas kultur Myanmar.