ABSTRAK

Pengkondisian udara saat ini dibutuhkan di berbagai industri, termasuk pengkondisian udara di industri farmasi. Suatu sistem tata udara harus dapat mengkondisikan parameter ruangan yang digunakan untuk memproduksi obat. Salah satu sistem yang digunakan adalah menggunakan sistem refrigerasi kompresi uap yang menggunakan reheat coil pada AHU (Air Handling Unit). Reheat coil yang digunakan berasal dari discharge kompresor yang dinamakan hot gas discharge. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja unit AC split duct dengan adanya penambahan jalur pipa untuk digunakan sebagai reheat coil. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Tahapannya yaitu persiapan, pengambilan data,pengolahan, dan analisis data, serta yang terakhir adalah kesimpulan. Pengukuran data temperatur, tekanan, arus, dan tegangan listrik dilakukan dalam 5 kali variasi bukaan katup jalur pipa reheat. Pengolahan data menggunakan diagram p-h R22 yang dibantu aplikasi Coolpack. Meskipun data ke-1 (reheat 0%) memiliki efisiensi tertinggi dan daya listrik yang lebih kecil tetapi parameter ruangan yaitu temperatur dan RH tidak dapat memenuhi spesifikasi. Sebaliknya, saat sistem menggunakan hot gas discharge
untuk reheat coil baik saat bukaan 25%,50% ataupun 100% memiliki efisiensi yang lebih kecil dan konsumsi daya listrik yang lebih besar, tetapi kondisi ruangan dapat memenuhi spesifikasi.

Kata Kunci :hot gas discharge, reheat coil, performansi AC split duct