CV. Kawani Tekno Nusantara merupakan perusahaan yang bergerak dibidang bengkel pengerjaan logam, salah satu produk yang dibuat adalah Handle Kunci yang digunakan untuk kendaraan Panser, PT. PINDAD selaku konsumen yang memesan produk handle kunci selalu memesan produk handle kunci kepada CV. Kawani Tekno Nusantara setiap kali akan memproduksi kendaraan Panser. Dalam tugas akhir ini yang menjadi objek penelitian adalah proses pengelasan komponen handle kunci, karna pada proses pengelasan terjadi kendala berupa sulitnya melakukan pengelasan pada komponen yang disebabkan komponen bergerak saat dilakukan pengelasan, bergeraknya komponen saat dilakukan pengelasan ini diakibatkan operator pengelasan harus menahan komponen produk sambil melakukan pengelasan, sehingga menyebabkan produk gagal proses dan harus di rework. Untuk mengatasi permasalahan tersebut peneliti merancang alat bantu pengelasan komponen produk handle kunci yang dapat menahan pergerakan komponen produk saat dilakukan pengelasan dan juga dapat memenuhi kebutuhan sistem dan pengguna. Dari hasil akhir perancangan tersebut diperoleh alat bantu pengelasan handle kunci yang dapat menahan pergerakan komponen, alat bantu yang dirancang memiliki sistem stoper dan sistem pengunci komponen produk. Dimensi alat bantu sesuai dengan dimensi komponen produk handle kunci, dimensi dari alat bantu tidak membahayakan operator saat melakukan pengelasan. Dengan menggunakan alat bantu usulan operator tidak perlu menahan benda kerja lagi saat melakukan pengelasan, benda kerja tidak akan bergerak saat dilakukan pengelasan karena sudah terkunci dengan komponen alat bantu, operator juga aman dalam melakukan pengelasan dan alat bantu yang dirancang mudah digunakan. Selain itu waktu proses menjadi lebih singkat dan efisien, kondisi awal pengelasan membutuhkan waktu pengelasan selama 30 menit, sedangkan dengan menggunakan alat bantu waktu pengelasan menjadi lebih singkat yaitu 18,5 menit. Selain itu dengan menggunakan alat bantu usulan tidak akan ada produk rework akibat gagal dalam proses pengelasan karena hasil pengelasan yang tidak presisi. Dengan menghilangkan proses rework diharapkan mengurangi kerugian perusahaan.