ABSTRAK

Dalam penelitian ini terdapat fenomena adanya kecemasan pada atlet Junior di Club Pelatcab Taekwondo Cimahi yang anggotanya merupakan atlet pilihan berpengalaman menjadi juara, tetapi tetap merasakan kecemasan saat dihadapkan pada situasi kompetisi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana gambaran dari Competitive Anxiety pada atlet Junior Club Pelatcab Taekwondo Cimahi ketika akan menghadapi pertandingan. Teori yang digunakan adalah competitive anxiety dari Rainer Martens. Competitive anxiety diukur melalui tiga dimensi, yaitu cognitive anxiety, somatic anxiety, dan self confidence. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian non-eksperimental. Subjek penelitian terdiri dari 51 orang atlet. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Competitive State Anxiety Inventory 2 (CSAI-2) yang dikembangkan oleh Martens terdiri dari 27 item berupa kuesioner. Analisa data menggunakan rumus Alpha Croncbach untuk reliabilitas dengan hasil 0,630 untuk competitive anxiety dan Rank Spearman untuk validitas. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada dimensi cognitive anxiety atlet berada pada kategori tinggi dengan presentase 39%, dan pada dimensi somatic anxiety juga tinggi yaitu dengan presentase 33%. pada dimensi self-confidence berada pada kategori rendah yaitu dengan presentase 28%. Dari hasil penelitian ini, peneliti menyarankan kepada pihak terkait seperti atlet, pelatih, dan pengurus Club Taekwondo Pelatcab Cimahi untuk mengantisipasi kecemasan sebelum bertanding seperti melakukan refreshing, kemudian memberikan dukungan motivasi berupa semangat ataupun materil dari pengurus dan juga pelatih. Karena masalah paling dominan dirasakan pada cognitive anxiety pada atlet.

Kata Kunci : Competitive Anxiety, Atlet Junior, Club Pelatcab Taekwondo Cimahi