ABSTRAK

Putus hubungan pacaran secara langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari khususnya dari
segi emosional. Penelitian ini betujuan untuk melihat ada atau tidak adanya perbedaan pada forgiveness antara mahasiswa laki-laki dan Perempuan yang mengalami putus berpacaran. Penelitian ini menggunakan teori forgiveness dari McCullough. Penelitian ini termasuk penelitian komparatif dengan desain deskriptif. Penelitian ini menggunakan alat ukur TRIM-18 yang dikembangkan oleh McCullough. Subjek yang digunakan sebanyak 48 orang dengan perbandingan antara mahasiswa laki-laki dan perempuan 1:1. Subjek ditentukan dengan teknik purposive sampling dengan karakteristik mahasiswa psikologi
Universitas Jenderal Achmad Yani berusia 18 sampai 25 tahun dan mengalami putus hubungan berpacaran maksimal satu tahun. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah Ha ditolak dan Ho diterima. Signifikansi yang didapat adalah
0,286 > 0,005. Analisis penelitian menggunakan perhitungan independent T-Test dengan menggunakan software JASP. Mahasiswa laki-laki dan perempuan yang mengalami putus berpacaran mempunyai kemungkinan yang sama untuk memunculkan nilai forgiveness yang tinggi atau rendah termasuk dalam masingmasing aspek avoidance motiation, revenge motivation dan benevolence motivation. Mahasiswa laki-laki dan perempuan di fakultas psikologi Universitas Jenderal Achmad Yani mempunyai faktor yang sama untuk mempengaruhi dan menghayati pada masing-masing aspek. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tidak ada perbedaan yang signifikan dari nilai forgiveness pada mahasiswa lakilaki dan perempuan yang mengalami putus berpacaran. Hasil penelitian menyarankan untuk memperbanyak jumlah sampel penelitian dan melibatkan seluruh faktor yang mempengaruhi aspek-aspek dalam forgiveness.

Kata kunci: Pemaafan, Mahasiswa, Putus Hubungan Berpacaran