ABSTRAK

Penelitian ini terdapat fenomena pada guru honorer yang mengeluhkan mengenai kesejahteraan psikologis yang dirasakan, tetapi bisa bertahan karena menurut mereka menjadi guru adalah sebuah panggilan karier. Penelitian ini berfokus dalam melihat penghayatan mengenai career calling yang berkontribusi terhadap psychological well-being yang dirasakan oleh guru honorer yang mengajar di SD Negeri di Kecamatan X Kabupaten Y. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah career calling menurut Dik & Duffy (2009) dan psychological well-being menurut Ryff (1989). Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan jenis kontribusi. Subjek penelitian pada 54 guru honorer menggunakan teknik kuota sampling. Pengambilan data menggunakan alat ukur career calling yang dimodifikasi dari alat ukur baku dan alat ukur psychological well-being yang dibuat sendiri oleh peneliti. Reliabilitas pengujian instrument menggunakan metode internal konsistensi dengan Alpha Cronbach 0.823 untuk variabel career calling dan 0.944 untuk variabel psychological well-being. Validitas menggunakan validitas konstruk dengan rentang 0.224 – 0.667 untuk variabel career calling dan rentang 0.306 – 0.784 untuk variabel psychological well-being. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pada guru honorer besaran kontribusi career calling 55,6%, transcendent summons 9,4%, purposeful work 7,4%, dan prosocial orientation 63,6% terhadap psychological wellbeing. Saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah bagi guru honorer disarankan lebih yakin dan percaya pada karier yang sedang dijalani saat ini. Bagi dinas pendidikan untuk mengadakan pelatihan agar terus berkembangnya ilmu dan keahlian untuk guru honorer.

Kata Kunci : Career Calling, Psychological Well-Being, Guru Honorer