ABSTRAK

Pada penelitian ini terdapat fenomena dimana remaja putri di kota Bandung merasakan nyeri yang cukup menyakitkan pada perut ketika sedang menstruasi. Selain itu mereka menjadi mudah lelah sehingga jika ada hal yang sedikit mengganggunya cenderung mudah marah, menangis, dan kecewa. Emosi memainkan peranan utama dalam kehidupan seseorang, maka seseorang harus
dapat mengendalikan emosi guna menuju kehidupan yang efektif. Oleh karena itu, Kemampuan regulasi emosi menjadi penting bagi remaja putri yang mengalami Dismenore. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Populasi penelitian ini adalah remaja berusia 12-21 tahun, sudah mengalami menstruasi, mengalami nyeri haid, dan berdomisili di kota Bandung. Jumlah
sampel pada penelitian ini adalah 384 responden dengan menggunakan teknik snowball sampling. Data penelitian diambil menggunakan kuesioner regulasi emosi yang disusun berdasarkan teori regulasi emosi dari Gratz dan Roemer (2004) dan skala nyeri haid sebagai data pendukung. Kuesioner regulasi emosi terdiri 48 item (24 item valid dan 24 item tidak valid) dengan koefisien validitas antara 0,400 sampai 0,537, sedangkan koefisien alpha cronbach reliabilitas adalah 0,783. Hasil penelitian menunjukkan remaja putri yang mengalami dismenore (nyeri haid) di kota Bandung, sebagian besar memiliki kemampuan regulasi emosi yang tinggi yaitu sebanyak 270 responden (70,31%). Artinya responden memiliki kemampuan untuk mengalami berbagai macam emosi,
memodulasi pengalaman emosional, menampilkan emosi dengan tepat, dan merespons secara efektif emosi orang lain Bagi remaja disarankan untuk tidak mudah terpengaruh oleh emosi negatif saat menstruasi.

Kata Kunci: Regulasi Emosi, Dismenore, Remaja