ABSTRAK

Dalam penelitian ini terdapat fenomena upaya penemuan rasa bahagia berasal dari sudut pandang berbeda-beda pada relawan di Komunitas Creavill Bandung, yang berasal dari berbagai kalangan baik profesi, usia, dan status. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran Orientasi Kebahagiaan pada relawan di Komunitas Creavill Bandung. Teori yang digunakan adalah Orientation to Happiness Theory dari Martin Seligman 2005. Orientasi kebahagiaan adalah kecenderungan seseorang mencapai kebahagiaan melalui jalan yang berbeda: kesenangan, keterlibatan, dan makna, yang berbeda terkait dengan kesejahteraan.Terdapat 3 orientasi kebahagiaan, yaitu Pleasant Life, Engaged Life, dan Meaningful Life. Setiap relawan memungkinkan untuk memiliki 3 orientasi kebahagiaan, namun akan terdapat orientasi kebahagiaan yang dominan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, jenis penelitian non-eksperimental. Subjek penelitian 32 orang relawan Creavill Bandung. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuisioner orientasi kebahagiaan yang peneliti susun, terdiri dari 11 item. Analisa data menggunakan Skala Guttman untuk reliabilitas dengan hasil 0,925 dan rank spearman untuk validitas yang bergerak dari 0,376 – 0,865. Hasil penelitian menunjukan, orientasi kebahagiaan yang dirasakan oleh relawan Creavill Bandung adalah Pleasant Life dengan persentase 50% (16 orang), 12,5% (4 orang) cenderung berorientasi pada Meaningful Life, dan 37,5% (12 orang) berorientasi pada 2 dimensi, yaitu Engaged Life dan Meaningful Life. Dari hasil penelitian ini peneliti menyarankan kepada Komunitas Creavill Bandung untuk mengadakan gathering para relawan Creavill Bandung antar relawan atau dengan warga di Desa Binaan, diluar dari program kerja pemberdayaan masyarakat, sehingga meningkatkan positive emotion dan meningkatkan kedekatan antar sesama relawan.

Kata Kunci : Orientation to Happiness, Relawan, Pemberdayaan Desa