ABSTRAK

Narium karboksimetil selulosa (Na-CMC) merupakan turunan selulosa yang dengan gugus karboksimetil (-CH2-COOH) yang terikat pada gugus hidroksil monomer glikopiranosa yang membentuk ikatan selulosa. Natrium karboksimetil selulosa (Na-CMC) merupakan bahan yang banyak digunakan pada industri makanan ataupun industri non-makanan sebagai pengental, pengemulsi, perekat dll. Natrium karboksimetil selulosa (Na-CMC) dipilih karena kelarutan dalam air, tidak beracun, serta memiliki viskositas yang tinggi. Salah satu limbah mengandung selulosa yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan karboksimetil selulosa adalah Kulit buah pisang kapas (Musa acuminata Colla ) dengan kandungan selulosa sebesar 9,90%. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah kulit buah pisang kapas (Musa acuminata Colla ) sebagai bahan baku pembuatan natrium karboksimetil selulosa. Pembuatan karboksimetil selulosa dilakukan dengan 3 tahapan. Tahapan pertama adalah isolasi selulosa dari kulit buah pisang kapas ( Musa acuminata Colla ) dengan menggunakan NaOH 17,5%, tahapan ke dua yaitu proses alkilasi dengan menggunakan NaOH 15% dan isopropil alkohol sebagai media reaksi dan tahap akhir dilakukan variasi penambahan natrium monokloroasetat sebanyak 5 gram, 6 gram, dan 7 gram terhadap 5 gram selulosa. Dilakukan karakterisasi terhadap karboksimetil selulosa yang dihasilkan dengan melakukan analisis gugus fungsi menggunakan
Spektrofotometer FTIR IRPrestige 21. Hasil Spektrum FTIR dari Na-CMC hasil sintesis sama dengan Na-CMC standar menandakan Na-CMC telah terbentuk. Selain itu dilakukan pengujian kadar air, pH, viskositas dan Derajat Substitusi terhadap natrium karboksimetil selulosa hasil sintesis. Hasil menunjukan maksimum pada natrium karboksimetil selulosa hasil sintesis dengan perbandingan selulosa : sodium monokloroasetat sebesar 5:6.

Kata Kunci : Spektrofotometer FTIR IRPrestige-21, Viskositas, pH, Derajat Subtitusi, Kadar air, Selulosa, Na-CMC, Kulit Pisang Kapas,