ABSTRAK
Turki sebagai Negara dengan sebagian wilayahnya berada di daratan Benua Asia dan sebagian lainnya berada di Benua Eropa, sudah mengajukan keinginannya menjadi Negara anggota Uni Eropa secara resmi sejak tahun 1987 namun hingga saat ini (2016), Turki masih belum diterima menjadi Negara anggota Uni Eropa. Selama prosesnya telah banyak upaya diplomasi yang
dilakukan Turki untuk melancarkan niatnya menjadi anggota Uni Eropa. Dan diharapkan dari upaya-upaya tersebut dapat memperbesar peluang diterimanya Turki sebagai anggota Uni Eropa. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan bagaimana hubunganTurki dan Uni Eropa terutama sejak pengajuan aksesi hingga saat ini. Dan memaparkan apa saja upaya-upaya diplomasi yang telah dilakukan Turki yang bertujuan untuk mendorong proses keanggotaan Turki di Uni Eropa. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif karena permasalahan yang dibahas merupakan suatu permasalahan yang kompleks, holistik, dinamis, dan penuh makna sehingga tidak memungkinkan untuk menggunakan metode penelitian kuantitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat
mengenai fakta-fakta serta hubungan fenomena yang diteliti. Dalam penelitian ini digunakan teori neofungsionalisme dan teori intergovernmentalisme sebagai pendekatan. Serta konsep regionalisme, diplomasi, dan kebijakan luar negeri untuk mendukung penelitian ini. Hasil penelitian ini memaparkan mengenai diplomasi Turki melalui jalur diplomasi pemerintah dan diplomasi non-pemerintah yang dilakukan selama periode tahun 2003-2015.