ABSTRAK

Penelitian ini mengangkat judul tentang Kerjasama Indonesia dengan Tiongkok dalam mengatasi Peredaran Narkotika dan Obat-obatan Berbahaya di Indonesia pada tahun 2012 – 2016. Negara Indonesia dan Tiongkok pada tahun 2012 sepakat untuk bekerja sama dalam mengatasi permasalahan narkoba di kedua negara, namun sejak kerjasama tersebut di bentuk, permasalahan peredaran narkoba di Indonesia setiap tahunnya semakin meningkat. Sehingga dalam penelitian ini peneliti meneliti mengenai bagaimana kerjasama Indonesia dengan Tiongkok dalam mengatasi Peredaran Narkotika dan Obatan-obatan berbahaya di Indonesia pada tahun 2012 – 2016. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori Neorealisme dan konsep Kejahatan Transnasional, Drugs Trafficking dan konsep Kerjasama Bilateral. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian dari penelitian ini menemukan bahwa implementasi dari kerjasama Indonesia dan Tiongkok dalam mengatasi Peredaran Narkoba di Indonesia yang berasal dari Tiongkok terfokus kepada
upaya-upaya kerjasama penyelidikan, pertukaran informasi intelijen dan dengan melakukan kunjungan kerja atau yang disebut dengan pertemuan bilateral yang dilakukan bergantian oleh kedua negara. kerjasama ini dibentuk dengan harapan agar permasalahan peredaran narkoba di Indonesia dapat terminimalisir, khususya yang berasal dari negara Tiongkok. Namun dalam kerjasama ini, kedua negara masih menemukan kendala-kendala dalam melakukan pemberantasan narkoba secara tuntas, hal ini dikarenakan adanya perbedaan sistem hukum antara kedua negara, dan juga dikarenakan kebijakan satu Tiongkok yang diakui oleh Indonesia. Dan juga kurangnya pengawasan di daerah perbatasan baik di jalur- jalur darat maupun dijalur laut di wilayah perbatasan Indonesia, dan menyebabkan peredaran narkoba di Indonesia tetap meningkat setiap tahunnya.Penelitian ini mengangkat judul tentang Kerjasama Indonesia dengan Tiongkok dalam mengatasi Peredaran Narkotika dan Obat-obatan Berbahaya di Indonesia pada tahun 2012 – 2016. Negara Indonesia dan Tiongkok pada tahun
2012 sepakat untuk bekerja sama dalam mengatasi permasalahan narkoba di kedua negara, namun sejak kerjasama tersebut di bentuk, permasalahan peredaran narkoba di Indonesia setiap tahunnya semakin meningkat. Sehingga dalam penelitian ini peneliti meneliti mengenai bagaimana kerjasama Indonesia dengan Tiongkok dalam mengatasi Peredaran Narkotika dan Obatan-obatan berbahaya di Indonesia pada tahun 2012 – 2016. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori Neorealisme dan konsep Kejahatan Transnasional, Drugs Trafficking dan konsep Kerjasama Bilateral. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian dari penelitian ini menemukan bahwa implementasi dari kerjasama Indonesia dan Tiongkok dalam mengatasi Peredaran Narkoba di Indonesia yang berasal dari Tiongkok terfokus kepada upaya-upaya kerjasama penyelidikan, pertukaran informasi intelijen dan dengan melakukan kunjungan kerja atau yang disebut dengan pertemuan bilateral yang dilakukan bergantian oleh kedua negara. kerjasama ini dibentuk dengan harapan
agar permasalahan peredaran narkoba di Indonesia dapat terminimalisir, khususya yang berasal dari negara Tiongkok. Namun dalam kerjasama ini, kedua negara masih menemukan kendala-kendala dalam melakukan pemberantasan narkoba secara tuntas, hal ini dikarenakan adanya perbedaan sistem hukum antara kedua negara, dan juga dikarenakan kebijakan satu Tiongkok yang diakui oleh Indonesia. Dan juga kurangnya pengawasan di daerah perbatasan baik di jalur- jalur darat maupun dijalur laut di wilayah perbatasan Indonesia, dan menyebabkan peredaran narkoba di Indonesia tetap meningkat setiap tahunnya.

Kata Kunci : Narkoba, Kerjasama, Indonesia, Tiongkok