ABSTRAK
Albendazol (ABZ) merupakan obat antelmintik gologan benzimidazol berspektrum luas yang termasuk ke dalam Biopharmaceutical Classification System (BCS) kelas II yang mempunyai kelarutan rendah dan permeabilitas tinggi sehingga ketersediaan hayatinya rendah dan absorpsinya terbatas. Sifat mekanik kristal albendazol yang buruk dapat menimbulkan permasalahan pada proses pengempaan. Salah satu metode peningkatan kelarutan dan laju disolusi adalah pembentukan ko- kristal ABZ dengan penambahan ko-former asam oksalat (OXA) menggunakan
metode Ultrasound Assisted Solution Cocrystallization (USSC) dengan penambahan pelarut campuran aseton-etanol (9:1). Karakterisasi meliputi difraksi sinar-X serbuk, mikroskop polarisasi, Differential Scanning Calorimetry (DSC), Fourier Transform Infrared (FT-IR). Evaluasi meliputi uji kelarutan, uji disolusi, serta karakteriasi sifat mekanik kristal seperti pengujian Carr’s index, sudut istirahat, laju alir, tensile strength dan persentase elastic recovery. Hasil karakterisasi difraksi sinar-X menunjukkan terbentuknya puncak baru pada sudut 2Ɵ. Campuran ABZ-OXA di bawah mikroskop polarisasi memiliki habit kristal baru. Titik leleh campuran ABZ-OXA pada termogram DSC berada diantara titik leleh ABZ dan OXA. Pengujian FT-IR menunjukkan adanya pergeseran bilangan gelombang. Hasil karakterisasi tersebut mengindikasikan terjadinya pembentukan
ko-kristal ABZ-OXA. Hasil evaluasi terhadap campuran ABZ-OXA berhasil meningkatkan kelarutan dan laju disolusi ABZ berturut-turut dalam media air; larutan dapar hidroklorida pH 1,2; dapar asetat pH 4,5; dapar fosfat pH 6,8. Hasil pengujian Carr’s index, sudut istirahat, dan laju alir menunjukkan adanya perbaikan sifat aliran kristal. Hasil pengujian tensile strength serta persentase elastic recovery menunjukkan campuran ABZ-OXA berhasil memperbaiki sifat mekanik kristal pada saat pengempaan.

Kata kunci : Albendazol, Ko-kristal, Kelarutan, Disolusi, Sifat Mekanik Kristal.