Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menunjukkan bahwa prevalensi obesitas di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. Obesitas menjadi faktor risiko berbagai macam penyakit, salah satunya adalah gangguan muskuloskeletal akibat gangguan mobilitas. Penderita obesitas diketahui mengalami keterbatasan gerak dan penurunan range of motion (ROM) sendi disebabkan oleh hambatan mekanik dalam pergerakan sendi. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui hubungan antara obesitas dengan penurunan ROM sendi panggul pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani. Penelitian ini menggunakan rancangan analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian terdiri dari 20 laki-laki dan 38 perempuan dengan indeks massa tubuh (IMT) ≥ 25 kg/m 2 . Data antropometri dan ROM sendi panggul diperoleh dari pengukuran subjek secara langsung. Data dianalisis menggunakan uji korelasi spearman. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat korelasi negatif antara obesitas dengan ROM fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi dan eksorotasi sendi panggul (p0.05), serta korelasi positif antara obesitas dengan ROM endorotasi sendi panggul (p < 0.05). Kesimpulan penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara obesitas dengan penurunan ROM sendi panggul pada gerak fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi dan eksorotasi. Sedangkan pada kelompok perempuan tidak terdapat hubungan antara obesitas dengan penurunan ROM abduksi sendi panggul.


Kata kunci : obesitas, range of motion, sendi panggul