Diabetes melitus adalah penyakit metabolisme yang merupakan kumpulan gejala yang timbul pada seseorang karena terjadinya hiperglikemia atau peningkatan kadar glukosa darah yang bersifat kronik akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Diabetes yang berkepanjangan tanpa diobati atau pengobatan yang tidak adekuat akan menimbulkan komplikasi salah satunya yaitu dislipidemia. Rutin adalah antioksidan yang dapat menurunkan kadar hiperglikemia, meningkatkan sekresi insulin dengan mengubah ambilan kalsium dalam sel beta pankreas melalui pengubahan kalsium intraseluler dan jalur persinyalan Protein Kinase C. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian rutin terhadap kadar glukosa darah dan profil lipid. Metode yang digunakaan adalah Eksperimental Laboratory dengan metode Pre & Post Test with Controlled Group Design. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Pada penelitian ini dibuat 5 kelompok yakni kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, dan tiga kelompok perlakuan dengan berbagai variasi dosis. Masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor tikus putih
galur wistar. Didapatkan bahwa pemberian rutin dengan dosis 25 mg/kgBB, 50 mg/kgBB dan 100 mg/kgBB dapat menurunkan kadar glukosa darah, kolesterol, dan kadar trigliserida tikus yang diinduksi streptozotosin 35 mg/kgBB dan diberi pakan diet tinggi lemak. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok perlakuan dengan dosis rutin 25 mg/kg, 50 mg/kgBB, dan 100 mg/kgBB terhadap kadar glukosa darah, namun pemberian rutin dengan dosis 100 mg/kgBB mampu menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida lebih baik dibandingkan pemberian rutin dengan dosis 25 mg/KgBB dan 50 mg/kgBB. Hal ini terjadi karena rutin memiliki efek antioksidan yang mampu mengatasi stress oksidatif pada kondisi hiperglikemia dan dislipidemia.


Kata Kunci : Rutin, Diabetes Mellitus, Dislipidemia