Retraksi bekuan adalah pemeriksaan darah untuk mengetahui fungsi trombosit. Fungsi trombosit yang buruk sering menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Pengobatan penyumbatan pembuluh darah otak maupun jantung akibat hiperaktivitas fungsi trombosit salah satunya menggunakan aspirin. Salah satu bahan alami, ekstrak kunyit (Curcuma longa) juga dapat berfungsi sebagai anti agregasi trombosit. Ekstrak kunyit mengandung curcumin dan ar- turmerone. Konsumsi rutin ar-turmerone diyakini dapat mengurangi faktor risiko penyakit jantung dan stroke, dengan cara menginhibisi pembentukan trombus atau sumbatan pada pembuluh darah. Mekanisme penghambatan pada kolagen, Platelet’s Activating Factor (PAF) dan Arachidonic Acid (AA) yang menginduksi agregasi trombosit, menyebabkan agregasi trombosit tidak terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak kunyit terhadap fungsi trombosit atas dasar pemeriksaan retraksi bekuan. Penelitian ini dengan rancangan eksperimental dilakukan pada bulan Januari 2019 di laboratorium Patologi Klinik FK Unjani dengan pemeriksaan retraksi bekuan. Menggunakan sampel darah dan perlakuannya terdiri dari enam kelompok perlakuan yaitu kontrol positif; ekstrak kunyit (5 μl, 10 μl, dan 20 μl), kontrol negatif, dan pelarut dimethyl sulfoxide. Data diuji dengan one way ANOVA dan Post Hoc Tuke. Hasil rereta nilai retraksi bekuan menunjukkan pada dosis 5 μl adalah 35%, 10 μl adalah 31,25%, dan 20 μl adalah 28%. Kesimpulan penelitian ini terdapat pengaruh yang signifikan bermakna ekstrak kunyit terhadap pemeriksaan retraksi bekuan, dengan P-value < 0,05. Ekstrak kunyit dapat signifikan menurunkan nilai pemeriksaan retraksi bekuan karena mengandung ar-turmerone sebagai anti agregasi trombosit.

Kata kunci : aspirin, anti agregasi trombosit, Ekstrak kunyit (Curcuma longa), retraksi bekuan.