Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan penyakit paru kronik yang ditandai oleh keterbatasan aliran udara yang bersifat progresif nonreversibel yang disebabkan oleh paparan dari partikel berbahaya. Saat ini PPOK menempati urutan keempat sebagai penyebab kematian di dunia. Penilaian kualitas hidup penderita PPOK dapat menggunakan Saint George’s Respiratory Questionnaire for COPD Patients (SGRQ-C). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas hidup penderita PPOK di RS Dustira Cimahi. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional study. Pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling sehingga didapatkan 46 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Data yang digunakan adalah kuesioner SGRQ-C dan rekam medis penderita PPOK di RS Dustira Cimahi. Hasil analisis menunjukkan penderita PPOK terbanyak pada laki-laki (67,4%) dengan kelompok usia terbanyak yaitu ≥ 71 tahun (34,76%) dan banyak yang sudah tidak bekerja (67,4%). Penderita PPOK di RS Dustira paling banyak merupakan perokok (63%) dengan derajat berat (41,4%). Gambaran kualitas hidup terbanyak pada penderita PPOK di Poliklinik Paru RS Dustira yaitu kualitas hidup sedang (69,2%) sedangkan kualitas hidup terbanyak pada penderita PPOK di Bangsal Paru RS Dustira yaitu kualitas hidup buruk (55%). Hal ini terjadi karena seiring bertambahnya usia terjadi perubahan bentuk alveolar dan penurunan fungsi paru. Paparan asap rokok yang lama menyebabkan inflamasi kronik sehingga terjadi obstruksi jalan napas dan menimbulkan sesak. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan gambaran kualitas hidup pasien di poliklinik paru adalah kualitas hidup sedang dan pasien di bangsal paru adalah kualitas hidup buruk.


Kata Kunci : faktor risiko, karakteristik, kualitas hidup, PPOK, SGRQ-C