Kebutuhan cairan tiap individu akan sangat bervariasi, tergantung pada aktivitas fisik, umur, berat badan, iklim (suhu) serta diet (asupan makanan). Asupan cairan tubuh harian berasal dari dua sumber utama, yaitu berasal dari air atau cairan dalam makanan dan berasal dari sintesis di tubuh sebagai hasil oksidasi karbohidrat. Water diuresis merupakan hasil ekskresi urin yang berlebihan untuk mempertahankan keseimbangan cairan tubuh yang diatur oleh hormone ADH. Ginjal merupakan salah satu organ yang mengatur tekanan darah yaitu dengan adanya sistem renin angiotensin aldosterone. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menunjukan
pemasukan caiaran kedalam tubuh (input) akan dikeluarkan melalui urin, kulit dan pernafasan (output) dengan volume yang seimbang. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental menggunakan responden 24 orang mahasiswa FK UNJANI 2011 dalam kondisi sehat, diberikan air minum mineral sebanyak 20ml/kgbb, dan dilakukan penghitungan volume urin dan pemeriksaan tekanan darah yang di periksa setiap 30 menit selama 3 jam penelitian. Hasil penelitian ini menunjukan setelah minum air yang banyak, dalam waktu 3 jam rata-rata air yang keluar yaitu 85.27% yang menunjukan bahwa air hampir semua keluar, dan terjadi peningkatan pada jam ke 3 serta tekanan darah yang di teliti setiap 30 menit terjadi peningkatan pada setengah jam pertama yaitu rata-rata MAP (mean arterial pressure) 93.89 dari 90.00 pada awal pemberian air minum, tekanan darah dalam waktu 3 jam penelitian kembali turun mendekati nilai tekanan darah awal. Hasil ini juga menunjukan bahwa minum air tidak akan mengakibatkan suatu gangguan, karena ginjal akan mengkompensasi kelebihan cairan dalam tubuh

Kata kunci : Minum Air, Diuresis, Tekanan Darah