Kulit batang kelor (Moringa oleifera Lamk) digunakan sebagai obat alternatif, sebagai antikonvulsan, dan anti inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan toksisitas akut dari kulit batang kelor yang diberikan secara oral. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan 24 mencit putih jantan (Mus musculus) ddY yang dibagi menjadi 4 kelompok variasi dosis 1250 mg/kgBB, 2500 mg/kgBB, 5000 mg/kgBB dan kelompok kontrol negatif. Pengamatan yang dilakukan pada pengujian ini yaitu perubahan berat badan, berat organ relatif dan kematian. Semua mencit dilakukan pembedahan, penimbangan serta pengamatan organ jantung, paru, hati, ginjal dan limpa. Data berat badan danorgan dianalisis menggunakan uji one way ANOVA. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan berat badan yang bermakna p = 0,005 pada dosis 5000 mg/kgBB, serta pembesaran indeks organ limpa secara bermakna p = 0,013 ( p < 0,05) pada dosis 5000 mg/kgBB dan tidak ada kematian hewan percobaan, dapat disimpulkan bahwa kulit batang kelor menimbulkan efek pada hewan percobaan berupa peningkatan berat badan dan pembesaran indeks organ limpa pada dosis 5000 mg/kgBB dan tidak didapatkan kematian hewan percobaan pada semua
kelompok sehingga termasuk kategori LD50 praktis tidak toksik.

Kata kunci: kulit batang kelor, toksisitas akut