Angka kejadian dan kematian akibat infeksi virus dengue masih cukup tinggi khususnya di beberapa daerah yang ada di Indonesia. Manifestasi klinis infeksi virus dengue sangat beragam dan outcome penyakit infeksi dengue (prognosis) sulit diramalkan. Diagnosis dengue yang efisien dan akurat merupakan hal paling penting untuk proses perawatan pasien. Pemeriksaan serologi merupakan salah satu metode diagnosis laboratorium yang sering digunakan untuk mengkonfirmasi adanya infeksi virus dengue. NS1 dan IgA antidengue merupakakan salah satu 1 pemeriksaan serologi yang sering digunakan terutama pada fase akut penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan sensitivitas NS1 dan IgA pada pasien infeksi dengue dengan lama demam 3–5 hari. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik prospektif dengan rancangan cross-sectional. Subjek penelitian ini adalah pasien yang telah didiagnosis infeksi dengue oleh dokter rumah sakit dengan lama demam 3–5 hari. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 69 orang. Hasil penelitian ini menunjukan pemeriksaan NS1 memiliki nilai sensitivitas pada hari ke-3 sebesar 75,0%, ke-4 66,70%, dan pada hari ke-5 sebesar 52,4%. Pemeriksaan IgA antidengue memiliki nilai sensitivitas pada hari ke-3 sebesar 10,0%, ke-4 22,20% dan pada hari ke-5 sebesar 42,90%. Berdasarkan penelitian ini didapatkan bahwa terdapat perbedaan nilai sensitivitas NS1 dan IgA pada pasien infeksi dengue dengan lama demam 3–5 hari. Antigen NS1 memiliki nilai sensitivitas tertinggi selama fase akut demam dan menurun setelahnya sementara IgA antidengue memiliki nilai sensitivitas yang berbanding terbalik dengan antigen NS1.


Kata kunci: IgA Antidengue,Infeksi Dengue,NS1,Sensitivitas