Diabetes melitus (DM) adalah suatu kondisi terganggunya metabolisme tubuh karena ketidakmampuan mengatur kadar glukosa sehingga meningkat melebihi batas normal. Resistensi insulin pada diabetes dapat menyebabkan sindrom metabolik yang mengakibatkan terjadinya dislipidemia. Madu rambutan dan teh hijau secara empiris digunakan masyarakat untuk mengobati penyakit diabetes mellitus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi pemberian kombinasi Madu Rambutan dengan Teh Hijau dibandingkan pemberian secara tunggal. Rancangan penelitian menggunakan metode Experimental Laboratory dengan melakukan pemeriksaan kadar glukosa darah, kolesterol total dan trigliserida tikus. Hewan coba yang dibutuhkan adalah sebanyak 24 ekor, dibagi ke dalam 6 kelompok. Hasil penelitian menunjukan pemberian kombinasi madu rambutan 500 mg/kgBB dengan ekstrak etanol teh hijau 360 mg/kgBB merupakan perlakuan yang paling efektif terhadap penurunan kadar glukosa yaitu sebesar 357,5 mg/dl, namun tidak terdapat perbedaan yang bermakna dengan hasil pemberian teh hijau 360 mg/kgBB. Pemberian kombinasi madu rambutan 500 mg/kgBB dengan ekstrak etanol teh hijau 360 mg/kgBB juga merupakan perlakuan yang paling efektif terhadap penurunan kadar kolesterol total yaitu sebesar 58 mg/dl, namun tidak terdapat perbedaan yang bermakna dengan hasil pemberian madu rambutan 500 mg/kgBB dan yang pemberian kombinasi madu rambutan 250 mg/kgBB dengan ekstrak etanol teh hijau 180 mg/kgBB. Pemberian kombinasi madu rambutan 500 mg/kgBB dengan ekstrak etanol teh hijau 360 mg/kgBB merupakan perlakuan yang paling efektif terhadap penurunan kadar trigliserida yaitu sebesar 86,25 mg/dl dibandingkan dengan seluruh kelompok. Madu Rambutan dan Teh Hijau (Camellia sinensis L) memiliki potensi untuk menurunkan kadar glukosa, kolesterol total dan trigliserida karena memiliki kandungan yang berperan sebagai antidiabetes sekaligus sebagai antioksidan.

Kata Kunci : Diabetes Melitus, Glukosa, Kolesterol Total, Trigliserida, Madu Rambutan, Teh Hijau.