Pada suatu derajat tertentu penderita Penyakit Gagal Ginjal Kronik memerlukan terapi yakni dengan pengganti ginjal yang tetap, berupa hemodialisis. Terapi hemodialisis yang dilakukan oleh penderita gagal ginjal kronik bisa berdampak pada kualitas hidup dari penderita gagal ginjal kronik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lama menjalani hemodialisis dengan kualitas hidup pasien yang menjalani hemodialisa di unit hemodialisis yang berbeda yakni di Rumah Sakit Dustira. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain potong lintang (cross sectional). Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2018 - Januari 2019. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik probability sampling dengan teknik simple random sampling. Subjek penelitian ini adalah 112 responden yang menjalani hemodialisis rutin di Rumah Sakit Dustira. Didapatkan bahwa sebagian besar pasien dengan lama menjalani hemodialisis > 6 bulan dengan kualitas hidup buruk sebanyak 40 orang (35,7%) dan dengan kualitas baik sebanyak 16 orang (14,3%). Sedangkan pasien dengan lama menjalani hemodialisis < 6 bulan dengan kualitas hidup baik sebanyak 30 orang (26,9%) dan kualitas hidup buruk sebanyak 26 orang (23,3%).Hasil uji statistik didapatkan P value = 0,007 < α (0,05). Artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Terdapat hubungan yang bermakna antara Lama Menjalani Hemodialisis dengan Kualitas Hidup pada Pasien Gagal Ginjal Kronik di Rumah Sakit Dustira Cimahi. Hal ini kemungkinan terjadi karena pasien dengan lama hemodialisis >6 bulan didapatkan bahwa mereka tidak terlalu cemas dengan keadaannya dikarenakan sudah terbiasa dengan rutinitas menjalani hemodialisis.


Kata Kunci : Gagal Gginjal Kronik, Kualitas Hidup, Lama Menjalani Hemodialis